Rabu, 20 Oktober 2010

Extraordinary Perspective "Hudson IMB" (oleh: Dwi Aryani Hasibuan)

Hudson: Apa pun yang Terjadi, Saya Akan Tetap Berkarya

Siapa yang tak kenal Hudson (31), penampilanya yang nyentrik di program unggulan Trans TV, Indonesia Mencari Bakat (IMB), membuatnya dikenal banyak orang. Ya, performance dua wajah-Jessica dan Hudson-yang ia tampilkan memang tergolong unik.

Meskipun, Dia harus meninggalkan panggung IMB setelah tereliminasi di babak empat besar, tapi, toh, dia yakin bahwa ada rencana Tuhan yang lain untuknya. Tidak mudah menyerah pada keadaan dan tetap berkarya itulah prinsipnya. Semuanya dia terima dengan ikhlas.

Hagia mendapatkan kesempatan berbincang-bincang dengan pria kelahiran Yogyakarta, 27 Maret 1979, di sela-sela waktunya latihan nyanyi. Wajah yang sumringah ditunjukkannya, kala Hagia memperkenalkan diri.

Saat Hagia bertemu, Hudson sedang menanggalkan jubah pentasnya. Hanya terlihat penampilannya yang sederhana, tanpa make-up. Berikut petikan wawancaranya.

Hudson, memang dari kecil suka nyanyi?

Ya, aku mulai bernyanyi dari umur lima tahun sampai sekarang ini. Aku memang mencari uang dari dunia pertunjukkan. Meskipun, aku tahu tak selamanya aku berada di sini. Aku hanya mengikuti aliran waktu karena dari situ aku putuskan, aku akan ke mana dan jadi apa.

Bisa cerita sedikit perjalanan Hudson sebelum masuk IMB?

Sebelum di IMB, aku bekerja sebagai Event Manager di sebuah klub malam di Jakarta. Kerjaanku banyak, buat konsep acara, jadi show directorngajarin koreografer juga, pokoknya selama dua tahun di situ aku yang buat program acaranya. Tapi, lama-kelamaan aku merasa lelah karena setiap hari selalu pergi sore pulang malam. Akhirnya aku merasa aku harus meninggalkan tempat ini dan aku resign. Kemudian, aku jadi freelance di wedding-wedding, kalau aku dapat panggilan, ya, aku nyanyi.

Memutuskan masuk IMB, gimana?

Dari sekian banyak lomba yang ada, aku pilih IMB. Kenapa? Kalau hanya nyanyi saja, aku kurang berminat. Karena aku pengin sesuatu yang beda. Nah, di sini, enggak hanya menjual suara tapi juga keterampilan yang lain, kita dituntut bisa lebih kreatif, semisal tarian, drum, dan lain-lain.

Konsep two faces yang Hudson tampilkan, dapat ide dari mana?

Konsep itu dari Thailand. Jadi, temanku yang kasih lihat videonya. Tapi, di sana, orang yang memakai konsep two faces itu, nyanyinya lip sync, kalau aku kan nyanyi juga. Sebenarnya, sebelum di IMB aku sudah memakai konsep ini saat aku tampil di resepsi pernikahan orang.

Apa yang membuat Hudson berani mengaplikasikan konsep itu?

Karena, aku sudah lelah dengan dunia malam, jadi aku memberanikan diri. Tapi, ya, aku juga berdoa kepada Tuhan meminta kekuatan. Dan, aku merasa, Tuhan kasih aku kelebihan di bidang entertainment, lantas aku berani menampilkan sisi perempuan dan sisi laki-laki.

Menguasai suara perempuan juga, gimana ceritanya?

Aku suka sekali penyanyi perempuan, terutama Mariah Carey dan Whitney Houston. Aku contoh suara mereka dan aku terus melatihnya. Dulu, kan ada masa puber, aku sempat takut suara perempuanku enggak bisa lagi, tapi puji Tuhan itu enggak hilang.

Dapat nama Jessica untuk teman duet Hudson dari mana?

Dulu aku pernah lip sync meranin jadi artis siapa aja. Nah, nama Jessica itu, nama show-ku waktu di kabaret.

Enggak takut image Jessica-nya nempel sama Hudson?

Dalam kehidupan ini, pasti ada yang suka dan enggak suka. Tapi, aku enggak mau ambil pusing. Aku menutup telingaku, yang penting adalah aku berkarya, aku mencari nafkah dengan tenaga dan ide kreativitasku, selebihnya mereka mau nilai apa, aku enjoy aja, because this is my life and no body is perfect.



Dalam keseharian, Hudson sendiri orangnya seperti apa?

Mandiri. Aku enggak mau merepotkan siapa pun yang ada di sekelilingku. Aku juga orangnya easy going dalam artian yang sudah terjadi, ya, sudah. Kalau melakukan kesalahan, jangan diulangi lagi, perbaiki ke depannya. Dan aku bukan orang yang pendendam. Aku juga tidak menganggap diriku artis atau apalah, aku ini hanya seorang seniman. Aku melakukan apa yang aku suka, hargailah apa yang aku karyakan, jangan lihat aku dari kekurangannya, karena semua pasti punya kekurangan, kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, kata bunda Dorce, ha-ha-ha...

Tiga kata yang mewakili kepribadian Hudson?

Pertama tulus, kita harus tulus, kedua ikhlas, karena kalau kita bisa tulus dan ikhlas kita bisa melewati cobaan apa pun. Dan yang ketiga, easy going tadi, he-he-he...

Pandangan Hudson untuk pemuda zaman sekarang?

Wah, pemuda-pemuda zaman sekarang sangat hebat. Mereka sangat kreatif dalam berkarya, hampir segala aspek kehidupan mereka sentuh. Tapi, yang aku sayangkan, menurut pendapatku, mereka kurang bersatu, malah terkesan individualis. Berbeda dengan dulu. Aku berharap pemuda sekarang dapat menjadi pemersatu bangsa, supaya tidak ada konflik lagi, contoh konflik gereja yang terjadi baru-baru ini, aku sangat sedih. Indonesia kan mempunyai keragaman yang banyak, seperti ras atau suku, bahasa, agama, budaya. Itu harusnya jadi kekuatan bukan kelemahan.

Ada tips mungkin untuk pemuda-pemuda Indonesia?

Hmm.... Jadilah diri kita sendiri, jangan meniru orang lain, konsisten dengan apa yang kita jalanin. Jangan mudah nyerah kalau mau berhasil atau meraih cita-cita. Dan yang paling penting fokus. Anak muda kan banyak sekali kesibukannya, tidak apa-apa, yang penting fokus!

Siapa idola, tokoh, atau yang menginspirasi  Hudson dalam hidup?

My mom. Beliau, almarhum mama, banyak mengajarkan tentang kehidupan kepadaku. Semasa mama hidup, dia tak henti-hentinya mengingatkanku untuk selalu mau berbagi. Mama bilang, orang mati enggak bawa apa-apa, kalau kamu punya mobil, rumah mewah, harta berlimpah, itu hanyalah sementara. Jadi mama selalu menyuruhku untuk beramal di mulai dari jumlah yang kecil sampai kalau ada rezeki lebih, boleh lebih besar. Dan, kalau beramal cukup aku dan Tuhan yang tahu, enggak perlu ngudang media segala, supaya aku mendapatkan kedamaian yang benar, bukan semu.

Idola dalam bernyanyi?

Whitney Houston, Mariah Carey, Celine Dion, dan Michael Jackson

Apa lagi yang ingin dicapai oleh Hudson?

Sebenarnya manusia itu kan enggak pernah puas. Tapi, kalau kita mencoba mengucap syukur pasti bisa. Aku enggak mau berencana apa-apa, terserah Tuhan mau bawa aku ke mana.

Imipian ke depan?

Aku ingin punya yayasan untuk anak-anak kurang mampu dan yayasan panti jompo, dan kalau itu semua tercapai, aku ingin persembahkan itu untuk almarhum mama. I love you mom...


Biografi

Nama:
Hudson Prananjaya

Tempat dan Tanggal Lahir:
Yogyakarta, 27 Maret 1979

Agama:
Katolik

Status:
Belum menikah

Pendidikan:
SMM (sekolah menengah musik)
Sempat kuliah di Yogyakarta, tapi berhenti waktu semester 1 dikarenakan biaya dan kenakalan saat muda.

Pengalaman:
Bekerja sebagai Event Manager
Bekerja di hotel, di bagian Pantry
Bekerja di catering Indo Perkasa
Kabaret bersama teman-teman

Prestasi:
Juara 1 lomba nyanyi Sejabotabek

Hobi:
Makan, tidur, dan jalan-jalan

A Better World "Larangan Pasung bagi OMDK" (oleh: Finta Pardede)

Banyak masyarakat menganggap bahwa pemasungan merupakan penanganan yang terbaik bagi orang dengan masalah kejiwaan (OMDK). Padahal cara pemasungan tersebut sama artinya merampas hak hidup seseorang. Kebanyakan dari masyarakat berpersepsi bahwa pemasungan dilakukan bagi penderita gangguan jiwa supaya tidak mengganggu lingkungan sekitarnya dengan cara diikat.

Sebenarnya secara medis pemasungan bagi penderita gangguan jiwa itu tidak ada.  Kurangnya biaya bagi masyarakat kurang mampu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keluarga yang mengalami penderita gangguan jiwa harus dipasung.

Padahal masalah pasung dan penelantaran sudah diatur dalam peraturan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa yang menyatakan bahwa pasien dengan gangguan jiwa yang telantar mendapatkan perawatan dan pengobatan pada suatu tempat perawatan. Bahkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor PEM. 29/6/15, tertanggal 11 November 1977 yang ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia  meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menyerahkan perawatan penderita di Rumah Sakit Jiwa.

Namun kenyataannya masih banyak saja yang kita dengar berita tentang kasus OMDK yang di pasung, baik melalui media baik media cetak, media elektronik, maupun media online, dengan melihat kondisi mereka yang sangat prihatin saat dipasung secara ekstrim dengan cara diikat, dirantai, dikerangkeng, dimasukkan ke dalam gubuk atau rumah kosong, atau bahkan diasingkan ke dalam hutan agar tidak mengganggu masyarakat di sekitarnya. 

Sampai saat ini penderita gangguan jiwa berat sudah mencapai 625.000 jiwa penduduk di Indonesia. Umumnya penderita gangguan jiwa berusia 15-64 tahun mencapai 4,6 per 1000 penduduk. Hingga saat ini penderita gangguan jiwa berat tertinggi berada di Prov. DKI Jakarta yakni 20,3 per 1000 dan terendah 0,3 per 1000 di Prov. Maluku.

Menurut data yang didapat dari Riskesdas 2007, ada sekitar 13.000-24.000 penduduk yang melakukan pemasungan bagi penderita gangguan jiwa. Pasien yang dipasung tertinggi terdapat di Kabupaten Bireun, 0,11 dan terendah di Kabupaten Toba Samosir, 0,09.

Oleh sebab itu untuk mengurangi angka gangguan jiwa agar tidak semakin banyak, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas pemerataan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan jiwa dengan melibatkan peran serta masyarakat, termasuk pembiayaan pengobatan dan perawatan gangguan jiwa untuk masyarakat miskin.

Pemerintah juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pemasungan bagi penderita gangguan jiwa. Hal itu disampaikan dr. Ratna Rosita, MPHM, Sekertaris Jenderal Kementerian Kesehatan pada pertemuan lintas sektor dalam mencapai akses kesehatan jiwa dan Menuju Indonesia Bebas Pasung di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Mengenai masalah OMDK dalam hal ini peran puskesmas di beberapa daerah mampu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan jiwa serta menyediakan pengobatan yang diperlukan. Lalu Rumah Sakit Umum juga mendukung penyediaan sarana dan fasilitas bagi penderita gangguan jiwa seperti, tempat tidur sehingga bisa merawat OMDK yang memerlukan perawatan. Serta Rumah Sakit Jiwa sebagai pusat rujukan harus mampu menjadi pusat pembinaan kesehatan jiwa bagi layanan kesehatan di wilayahnya.

“Semua masalah biaya pengobatan bagi masyarakat yang tidak mampu, miskin, dia tidak membayar dari uang pribadinya tetapi akan ditanggung oleh pemerintah sepanjang dia masuk ke dalam Jamkesmas atau Jamkesda,” ujar Sekjen Kemkes.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan OMDK harus dipasung, antara lain: menggangu keluarga dan tetangga sekitarnya, membahayakan diri sendiri, dapat merusak barang, tidak adanya biaya, dan ketidakpamahaman masyarakat dalam mengatasi orang yang mengalami gangguan jiwa.

“Peran serta masyarakat diharapkan mampu mengenali kasus-kasus gangguan jiwa di masyarakat, menghindari pemasungan dan mendorong anggota masyarakat untuk berobat dan melakukan kontrol”, ujar Menkes.

Dan yang paling penting adalah tidak boleh adanya Stigma, Diskriminasi dan Marginalisasi bagi OMDK karena hal itu akan menambah masalah kesehatan dalam hidupnya.

Hagia Recommends!! Restoran Seven7 (oleh: Dwi Aryani Hasibuan)

Bagi anda yang sedang melintasi atau memiliki aktivitas di daerah Gatot Subroto dan sedang lapar, Hagia merekomendasikan Restoran Seven7!!



tampilan depan Restoran Seven7


Restoran yang terletak di lantai LG gedung Menara Mulia ini menawarkan menu-menu makanannya secara prasmanan dengan harga terjangkau yang tentu tidak akan menguras dompet Anda.

menu prasmanan Restoran Seven7

Tidak percaya? Harga untuk makanannya berkisar antara 13 ribu hingga 20 Rupiah. Untuk konsepnya sendiri, menurut pemiliknya, pasangan suami-istri, Yohanes Indrakusuma dan Geugeu Julaeha, sangat sederhana.

pasangan pemilik Restoran Seven7

“Kita terbuka untuk semua kalangan, mau yang di bawah atau pun yang di atas, kita membuka restoran ini juga bukan semata-mata mencari keuntungan, di sini aku dan suamiku ingin melakukan kegiatan sosial juga,” jelas Geugeu.

Makanan yang ditawarkan adalah makanan kuliner Indonesia. Katarina Setyo Eni Khol, Manager Restaurant, mengatakan, “Restoran ini bekerjasama dengan kantin Artomoro. Jadi, setiap hari menu bisa berganti-ganti. Ini untuk menghindari kebosanan dengan menu yang itu-itu saja dan memuaskan pelanggan tentunya.”

Restoran yang baru berdiri pada Juli 2009 ini, lebih merekomendasikan ikan dan sayuran sebagai makanan unggulannya. Anda bisa berkunjung mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 19.00 WIB. Selamat mencoba!

Restoran Seven7
alamat : Menara Mulia, LG 08 A, Kav. 9-11, Gatot Subroto

Rabu, 13 Oktober 2010

web-FB-Twitter

our web > www.hagia.com

our Facebook > Hagia Unite (hagiaonboard@gmail.com)

our Twitter > @HagiaMedia